Sistem koordinat geografi digunakan untuk menunjukkan suatu titik di Bumi berdasarkan garis khayal, yaitu garis khayal lintang (latitude)dan garis khayal bujur (longitude).
gambar 1. rupa garis khayal pembagian garis lintang (latitude) dan garis bujur (longitude)
1. Garis lintang (North Latitude, South Latitude)
sumber wikipedia
gambar Peta Bumi yang menunjukkan garis lintang yang pada proyeksi ini lurus horizontal, namun sebenarnya melingkar dengan radius yang berbeda-beda.
Dalam geografi, garis lintang adalah garis khayal yang digunakan untuk menentukan lokasi di Bumi terhadap garis khatulistiwa (utara atau selatan). Posisi lintang merupakan penghitungan sudut dari 0° di khatulistiwa sampai ke +90° di kutub utara dan -90° di kutub selatan. Lintang di sebelah utara khatulistiwa diberi nama Lintang Utara (LU), lintang di sebelah selatan khatulistiwa diberi nama Lintang Selatan (LS). Lintang Utara dan Lintang Selatan menyatakan besarnya sudut antara posisi lintang dengan garis Khatulistiwa. Garis Khatulistiwa sendiri adalah lintang 0 derajat.
Setiap derajat (°) lintang dibagi menjadi 60 menit (‘) (satu menit lintang mendekati satu mil laut atau 1852 meter, yang kemudian dibagi lagi menjadi 60 detik (“). Untuk keakurasian tinggi detik digunakan dengan pecahan desimal.
2. Garis bujur (East Longitude, West Longitude)
gambar 2. Peta Bumi, memperlihatkan garis-garis bujur, yang nampak melengkung dan vertikal pada proyeksi ini, namun sebenarnya garis-garis bujur tersebut merupakan setengah dari sebuah lingkaran besar bumi.
gambar tiap lokasi di bumi dapat dinyatakan dengan garis bujur (tegak) dalam satuan derajad (yaitu letak timur atau barat dari garis 0° Greenwich (kota London)
Garis Bujur menggambarkan lokasi sebuah tempat di timur atau barat Bumi dari sebuah garis utara-selatan yang disebut Meridian Utama. Longitude diberikan berdasarkan pengukuran sudut yang berkisar dari 0° di Meridian Utama ke +180° arah timur dan −180° arah barat. Tidak seperti lintang yang memiliki ekuator sebagai posisi awal alami, tidak ada posisi awal alami untuk bujur. Pada 1884, Konferensi Meridian Internasional mengadopsi meridian Greenwich sebagai Meridian utama universal atau titik nol bujur.
Garis bujur di sebelah barat Meridian diberi nama Bujur Barat (BB), demikian pula bujur di sebelah timur Meridian diberi nama Bujur Timur (BT). Bujur Barat dan Bujur Timur merupakan garis khayal yang menghubungkan titik Kutub Utara dengan Kutub Selatan bumi dan menyatakan besarnya sudut antara posisi bujur dengan garis Meridian. Garis Meridian sendiri adalah bujur 0 derajat.
Garis lintang yaitu garis vertikal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan garis katulistiwa. Titik di utara garis katulistiwa dinamakan Lintang Utara sedangkan titik di selatan katulistiwa dinamakan Lintang Selatan.
Garis lintang yaitu garis vertikal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan garis katulistiwa. Titik di utara garis katulistiwa dinamakan Lintang Utara sedangkan titik di selatan katulistiwa dinamakan Lintang Selatan.
Garis bujur yaitu horizontal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan titik nol di Bumi yaitu Greenwich di London Britania Raya yang merupakan titik bujur 0° atau 360° yang diterima secara internasional. Titik di barat bujur 0° dinamakan Bujur Barat sedangkan titik di timur 0° dinamakan Bujur Timur. Suatu titik di Bumi dapat dideskripsikan dengan menggabungkan kedua pengukuran tersebut.
Koordinat Geografi (Geographical Coordinate)
Sumbu yang digunakan adalah garis bujur yang tegak lurus terhadap khatulistiwa dan garis lintang yang sejajar dengan garis khatulistiwa, selanjutnya dihitung bujur dan lintangnya, dengan penulisan dddomm’ss” (derajat, menit, detik).
Cara penentuan Koordinat Geografis
1. Penghitungan untuk mendapatkan koordinat Peta
Contoh Ditanyakan : koordinat titik puncak 1814
Peta diterbitkan : BAKOSURTANAL
Skala Peta : 1 : 25.000
Skala Peta : 1 : 25.000
a. Langkah penghitungan, tetapkan ;
* Garis bujur pertama sebelah kiri titik terbaca : 107o 23’ 00” BT
* Garis bujur kedua sebelah kanan titik terbaca : 107o 23’ 30” BT
* Garis lintang pertama sebelah atas titik terbaca : 07o 08’ 00” LS
* Garis lintang kedua sebelah bawah titik terbaca : 07o 08’ 30” LS
b. Hitung jarak ;
jarak a (jarak dari garis bujur pertama sebelah kiri titik terbaca ke titik puncak 1814)
= 26,5 mm (absis X)
jarak b (jarak dari garis lintang pertama sebelah atas titik terbaca ke titik puncak 1814)
= 31,5 mm (absis Y)
jarak c (jarak dari garis lintang pertama sebelah atas titik terbaca ke garis lintang kedua sebelah bawah titik terbaca)
= 37 mm (absis Y)
jarak d (jarak dari garis bujur pertama sebelah kiri titik terbaca ke garis bujur kedua sebelah kanan titik terbaca)
= 37 mm (absis X)
maka ;
sehingga didapatkan koordinat titik puncak 1814 adalah :
* Garis bujur kedua sebelah kanan titik terbaca : 107o 23’ 30” BT
* Garis lintang pertama sebelah atas titik terbaca : 07o 08’ 00” LS
* Garis lintang kedua sebelah bawah titik terbaca : 07o 08’ 30” LS
b. Hitung jarak ;
jarak a (jarak dari garis bujur pertama sebelah kiri titik terbaca ke titik puncak 1814)
= 26,5 mm (absis X)
jarak b (jarak dari garis lintang pertama sebelah atas titik terbaca ke titik puncak 1814)
= 31,5 mm (absis Y)
jarak c (jarak dari garis lintang pertama sebelah atas titik terbaca ke garis lintang kedua sebelah bawah titik terbaca)
= 37 mm (absis Y)
jarak d (jarak dari garis bujur pertama sebelah kiri titik terbaca ke garis bujur kedua sebelah kanan titik terbaca)
= 37 mm (absis X)
gambar 3. penghitungan jarak dari Garis Bujur Pertama Sebelah Kiri Titik Terbaca dan Garis Lintang Pertama sebelah atas titik tersebut terbaca.
dengan menggunakan penghitungan ;
maka ;
sehingga didapatkan koordinat titik puncak 1814 adalah :
07o 08’ 13,1” LS
107o
23’ 21,5” BT
2. Penghitungan pengeplotan dari koordinat ke peta (penentuan titik plot di peta)
contoh : diketahui koordinat
1. Cari dan tetapkan di lembaran peta Garis bujur pertama sebelah kiri titik terbaca ; 107o 22’ 30” BT dan Garis lintang pertama sebelah atas titik terbaca ; 07o 08’ 00” LS
contoh : diketahui koordinat
07o 08’ 25,8” LS
107o
22’ 47,8” BT
Langkah pengerjaan ;1. Cari dan tetapkan di lembaran peta Garis bujur pertama sebelah kiri titik terbaca ; 107o 22’ 30” BT dan Garis lintang pertama sebelah atas titik terbaca ; 07o 08’ 00” LS
2. Dengan menggunakan penghitungan ;
f” = adalah 25,8” LS
maka ;
dari berbagai sumber
by budi stones
e” = adalah 47,8” BT karena setiap masing-masing jarak garis lintang dan masing-masing jarak garis bujur mempunyai jarak per 30”, maka angka detik 47,8” harus dikurangi 30” terlebih dahulu, sehingga di dapat e” untuk BT-nya adalah 17,8” (47,8” – 30” = 17,8”).
f” = adalah 25,8” LS
maka ;
hasil penghitungan di atas, kemudian diplotkan ke lembaran peta yang telah ditentukan garis bujur pertama sebelah kiri ; 107o 22’ 30” BT yaitu dengan jarak 21,9 mm dan garis lintang pertama sebelah atas titik terbaca ; 07o 08’ 00” LS yaitu dengan jarak 31,8 mm, sehingga didapatkan posisi (koordinat 07o 08’ 25,8” LS ; 107o 22’ 47,8” BT) kita di peta.
gambar 4. pengeplotan ke peta pada jarak terhitung dari Garis Bujur Pertama Sebelah Kiri Titik Terbaca dan Garis Lintang Pertama sebelah atas titik terbaca.
by budi stones
Tidak ada komentar:
Posting Komentar